Senin, 27 Mei 2013

KEBAHAGIAAN


            Kebahagiaan sebagai sesuatu yang ingin diperoleh setiap orang. Perasaan bahagia banyak ditimbulkan dari berbagai macam sebab. Mulai dari yang kecil, seperti bermain dengan teman-teman sampai yang besar pun ketika kita memperoleh suatu penghargaan. Namun yang menjadi pertanyaan, apakah hanya sebatas itu bahagia?
Sering kali kebahagiaan dianggap sebagai pikiran atau perasaan yang ditandai dengan kepuasan, kesenangan atau kegembiraan. Adapun kebahagiaan menurut para tokoh,
"Kebahagiaan adalah tujuan terbesar manusia dalam kehidupan. Ketenangan dan rasionalitas adalah pilar kebahagiaan." (Epicurus)
"Kebahagiaan adalah makna dan tujuan hidup, seluruh tujuan dan akhir eksistensi manusia."
(Aristoteles)
"Kebahagiaan adalah sebagian besar merupakan produk dari melakukan apa yang membuat kita merasa terpenuhi." (Dr Benjamin Spock), sementara itu kebahagiaan dalam psikologi :
1. Gabungan kesenangan, keadaan emosi, dan kepuasan Hidup. (Daniel Haybron. The Pursuit Unhappiness the Elusive Psychology of Well Being. Oxford University Press. New York. 2008)
2. Evaluasi diri saat ini dan masa sebelumnya. (Ed Diener. Personality. Culture and Subjective Well Being. Journal Annual Reviews Psychology 2002)
3. Perasaan positif dan kepuasan hidup. (C.R. Snyder  & Shane J. Lopez. Positif Psychology The Scientific And Practical Exploration of Human Stength. Sage Publication. California USA 2007 P. 129)
Dari pernyataan-pernyataan di atas dapat digambarkan mengenai apa yang dimaksud kebahagiaan merupakan makna sebagai rasa positif yang menjadi tujuan hidup dalam memenuhi kebutuhan untuk mencapai kepuasan. Adapun komponen-komponen kebahagiaan menurut Suh (dalam Carr, 2004) menyatakan bahwa kegembiraan dalam hidup merupakan komponen afektif dan kepuasan hidup merupakan komponen kognitif. Aspek-aspek yang telah disebutkan di atas sejalan dengan dua komponen kebahagiaan menurut Rakhmat (2004) dimana komponen kebahagiaan pertama adalah perasaan menyenangkan. Bahagia adalah emosi positif, dan sedih adalah emosi negatif. Sedangkan komponen kebahagiaan yang kedua adalah penilaian seseorang tentang hidupnya. Perasaan kita sebut sebagai unsur afektif dan penilaian unsur kognitif.
Menurut Prof. Seligman, ada tiga cara untuk bahagia:
1.      Have a Pleasant Life (life of enjoyment):
Ingin mendapatkan kenikmatan yang maksimal untuk meraih hidup yang menyenangkan. Cara ini cenderung ditempuh oleh kaum hedonis yang selalu ingin mendapatkam kepuasan. Jika satu kepuasan didapat akan mencari kepuasan-kepuasan yang lain tetapi selalu merasa kurang.
2.      Have a Good Life (life of engagement):
Dalam hal ini, kebahagiaan diperoleh ketika kita mengerjakan sesuatu namun sampai lupa waktu karena kita sudah terbawa dengan situasi yang ada. Mihaly Csikzentmihalyi memberikan tujuh ciri-ciri orang yang berada dalam keadaan flow/ menikmati sesuatu yang dikerjakan :
a. Fokus dan konsentrasi dengan terlibat secara penuh terhadap sesuatu yang dikerjakan
b. Merasakan "a senses of ecstasy" (seperti berada di luar realitas sehari-hari)
c. Benar-benar memahami apa yang dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya
d. Yakin terhadap kemampuan yang dimiliki, menyadari bahwa tantangan pekerjaan yang sedang dijhadapi dapat diatasi.
e. Merasakan kedamaian hati
f. Terserap oleh waktu
g. Motivasi intrinsik
      3. Have A Meaningful Life (life of Contribution):
Memiliki semangat melayani, berkontribusi dan bermanfaat untuk orang lain.  Menjadi bagian dari organisasi atau kelompok. Merasa lebih berarti jika kita bermanfaat bagi orang lain, ada di saat orang lain membutuhkan.
           










Referensi
Sumber dari buku :
Seligman, M.E.P. 2005. Authentic Happiness. Bandung: Mizan Media Utama

Sumber non buku :
(diakses pada 25 Mei 2013)

(diakses pada 25 Mei 2013)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar